Iklan

Minggu, 11 September 2022

Adab lebih tinggi dari ilmu


 Sobat penulis, yang saya banggakan. Sekian Minggu tak menulis di gawai rasa resah, tapi karena kesibukan yang tak larut-larut. Ya tema kali ini mengangkat cerita yang saya dengarkan dari media sosial. Cerita yang sempat membuat saya merasa, gimana gitu?.

Cerita ini di angkat dari seorang ibu guru SMP yang tidak bisa di sebutkan nama sekolah dan nama nya. Seorang ibu menceritakan pengalaman nyata yang hendak pergi keluar kota untuk urusan dinas nya. 

Cerita di mulai pada saat sebelum ibu tersebut keluar kota. Pada suatu malam ketika ibu tersebut ingin berobat di sebuah rumah sakit. Pas duduk di ruang tunggu ada seorang pria muda yang menarik pengelihatan matanya, seorang yang pernah di lihat nya sebelumnya. Akhirnya dia mulai bertanya 

"Apakah ini anak ibu yang dulu pernah jadi rangking satu di kelas ibu".ucap ibu tersebut 

"Iya Bu kenapa"?. Ucap anak tersebut

"Ya ampun kamu sudah jadi dokter ya sekarang, ibu salut dengan kamu nak". Ucap ibu tersebut

"Oh iya Bu, maaf saya masih ada urusan permisi". Ucap anak tersebut

Bukan nya senang dan bahagia bertemu dengan sosok guru yang mendidik kita dulu, tapi malahan di sia-siakan dan di tinggal kan. Perasaan ibu tersebut serasa pecah mengapa anak murid Ki dulu yang ku bangga-banggakan sekarang seperti itu. Dengan angkuh meninggalkan kan gurunya. Ibu tersebut sambil meratapi dengan menahan tangisnya. Seusai kejadian tersebut, 2 Minggu sesudah nya. Ibu tersebut pergi keluar kota untuk urusan dinas nya.

Di suatu malam ketika ibu tersebut mau pulang dari kantor dinas ke penginapannya yang berjarak 10 km. Di pertengahan jalan beliau terkena musibah, ban motor belakangnya nya bocor. Dengan pilu mencari pertolongan, tak satupun yang berhenti dan hari juga mulai larut. Sampai pasrah, akhirnya beberapa saat kemudian datang seorang pemuda dan teman nya yang bergoncengan bertanya kepada ibu tersebut.

"Ini ibu guru yang mengajar saya waktu SMP dulu ya". Ucap anak tersebut

"Iya nak ini siapa ya". Ucap ibu tersebut

Akhirnya di jelaskan anak tersebut adalah anak yang selalu membuat masalah di sekolah tak di sukai guru dan lain lain. Sontak membuat kaget sang Guru.

"Kayak gini ajah Bu, motor saya bawa ke bengkel dan ibu di hantar teman saya sampai ke penginapan ibu". Ucap anak tersebut

Tanpa pikir panjang ibu tersebut menyetujui hal yang di jelaskan sebelumnya. Akhirnya sang murid mendorong motor nya sampai ke bengkel dan keesokan hari nya motor tersebut sudah ada di parkiran tempat dia menginap sampai motor tersebut ia cuci bersih. Yang mengagetkan lagi waktu ibu tersebut mau pulang dan ingin membayar biaya penginapan. Tidak di sangka semua biaya penginapan tersebut sudah di lunasi oleh anak murid yang sebelumnya membantu dia waktu ban motor nya bocor.

Sontak tidak percaya yang di alami oleh dirinya ibu tersebut menangis dan menceritakan hal tersebut keteman guru dekat beliau. Kata ibu tersebut "percuma anak murid yang di banggakan tetapi adab nya tidak ada, lebih baik anak yang biasa saja tapi adab nya luar biasa".


PKP, 11 Sep 22
Penulis


Gusti Rinaldy 

3 komentar:

  1. Begitulah liku-liku kehidupan pendidik. Cerita tersebut nyata adanya. Meskipun waktu dan cara mendidiknya sama, hasilnya tetpa berbeda karena banyak faktor.

    BalasHapus
  2. Semoga generasi muda sekarang memiliki akhlak yang baik,..
    Tulisan nya menginspirasi.... Gusti...keren

    BalasHapus

Ucapan Seorang Guru

  Di selah-selah UAS dikampus hari ini, Diri ku duduk di dalam pepustakaan. Melihat tanggal di hp ku menunjukan tanggal 25 November tepat ta...